Minggu, 14 Maret 2021

Cara Install Windows 10

 


Pada artikel kali ini, saya akan membahas cara melakukan clean install Windows 10 menggunakan USB flash drive. Proses ini bahkan dapat digunakan jika anda ingin melakukan dual-boot dengan system operasi lain. Untuk ini, anda harus terlebih dahulu membuat media USB bootable dari ISO untuk Windows 10. Anda juga harus membuat partisi terpisah dengan ruang setidaknya 16 GB menggunakan Disk Management, jika anda berencana untuk melakukan dual- boot. Ini adalah salah satu persyaratan sistemnya.


Namun sebelum melangkah lebih jauh, di bawah ini adalah persyaratan system minimum untuk menginstal Windows 10 PC anda.


  • Prosesor: 1 gigahertz (GHz) atau lebih cepat dengan dukungan untuk NX, PAE, dan SSE2.
  • RAM: 1 GB untuk 32-bit atau 2 GB untuk 64-bit.
  • Ruang hard disk: 16 GB untuk 32-bit atau 32 GB untul 64-bit..
  • Kartu grafis: Perangkat grafis Microsoft DirectX 9 dengan driver WDDM.
  • Akses internet dan akun Microsoft (Opsional).


Setelah membuat media USB bootable dan mengetahui persyaratan system minimum, saatnya anda mulai menginstall Windows 10 di PC anda. Pastikan juga bahwa anda tahu apa yang harus dilakukan sebelum dan setelah menginstall Windows.



Ubah Urutan Booting


Langkah pertama adalah anda harus mengatur komputer anda untuk boot dari perangkat USB. Berhati-hatilah saat anda mengubah pengaturan di BIOS, jangan sampai komputer anda tidak dapat di-boot.


Untuk melakukan ini tekan tombol F1, F2, F10, F12, DEL atau ESC secara berulang saat booting untuk masuk ke BIOS anda.


Di BIOS temukan Boot Options. Disini anda harus mengubah urutan boot. Jika perangkat anda menggunakan Secure Boot/UEFI, maka anda harus mengubahnya ke Legacy.




Gunakan 4 tombol panah pada keyboard anda, navigasikan ke tab Boot dan ubah pengaturannya. Nonaktifkan Secure Boot (Disabled), aktifkan Legacy Options (Enabled) dan atur Boot List Option ke Legacy.


Selanjutnya pindahkan USB Storage Device ke posisi pertama dan atur menjadi perangkat pertama untuk melakukan booting. Tampilan pengaturan ini mungkin sedikit berbeda di setiap PC.




Setelah melakukan perubahan, simpan pengaturan BIOS anda dan keluar dari BIOS. Anda dapat menggunakan tombol F10 diikuti dengan menekan tonol Y untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari BIOS.


Catatan untuk pengguna Windows 10:


  • Jika anda mengupgrade ke Windows 10, OS baru akan mengambil product key dan detail aktivasi dari OS anda sebelumnya. Ini kemudian disimpan di server Microsoft, bersama dengan detail PC anda.

  • Jika anda melakukan clean install Windows untuk pertama kali, maka anda mungkin menghadapi masalah aktivasi.

  • Jika anda melakukan upgrade pertama kali, kemudian mengaktifkan Windows 10 dan selanjutnya melakukan clean install Windows 10 pada PC yang sama, maka tidak akan ada masalah aktivasi, karena OS akan menarik detail aktivasi dari server Microsoft.

  • Jika Windows 10 anda tidak diaktifkan, saya sarankan anda untuk tidak melakukan clean install untuk pertama kali. Sebaiknya upgrade terlebih dahulu, kemudian aktifkan dan lakukan clean install.



Install Windows 10


Setelah anda mengubah pengaturan boot ke USB kemudian menyimpan pengaturan dan keluar dari BIOS, dengan USB anda terhubung ke PC anda, komputer anda akan boot dari USB dan akan menampilkan layar seperti dibawah ini.




Di layar ini, pilih bahasa system anda pada opsi Language to install,  waktu pada opsi Time & Currency format dan keyboard pada opsi Keyboard or Input method (opsi ini sebaiknya biarkan default). Selanjutnya klik Next untuk melanjutkan.


Sekarang anda akan melihat layar seperti dibawah ini. Klik Install now.




Selanjutnya, jika anda melakukan penginstalan ulang, klik opsi I don't have a product key untuk melanjutkan (dengan asumsi perangkat anda sudah diaktifkan) atau akan mengaktifkannya nanti. Jika ini adalah pertama kalinya anda menginstal Windows 10, maka masukkan product key dan klik Next.




Kemudian pilih edisi Windows 10 anda (Sesuai dengan product key yang telah anda beli). Perhatikan juga arsitektur untuk PC anda, apakah hanya mendukung 32-bit atau telah mendukung 64-bit. Periksa kembali spesifikasi PC anda.




Di halaman selanjutnya, anda akan disajikan dengan persyaratan lisensi. Beri ceklist pada I accept the license terms dan klik Next.




Di halaman berikutnya, anda akan menemukan dua jenis instalasi. Apakah anda ingin mengupgrade instalasi Windows yang ada dan menyimpan file dan pengaturannya atau ingin menginstal Windows secara kustom. Karena kita ingin melakukan instalasi baru pada PC dengan clean install, maka kita akan memilih Custom Install.




Selanjutnya anda akan ditanya partisi tempat anda ingin menginstal Windows 10. Pilih partisi anda dengan hati-hati dan klik Next. Jika anda tidak membuat partisi sebelumnya, wizard pengaturan ini juga memungkinkan anda membuatnya sekarang. Anda dapat membuat beberapa partisi (mis. C: untuk system dan D: untuk data anda dan seterusnya) dengan mengklik New.


Jika anda menggunakannya hanya untuk system maka langsung klik Next untuk proses instalasi Windows. Jika anda membaginya menjadi beberapa partisi maka, klik partisi (mis. Drive 0 Partition 4 - Primary) untuk instalasi system dan klik Next.




Instalasi Windows 10 akan dimulai. Ini akan menyalin file settings, menginstal feature, menginstal update jika ada dan akhirnya membersihkan sisa file instalasi. Setelah ini selesai, PC anda akan restart.




Saat restart, anda akan melihat layar seperti dibawah ini.




Jika anda melakukan dual-boot, anda akan disambut dengan layar dibawah ini. Jika Windows 10 adalah satu-satunya system operasi di komputer anda, anda dapat langsung dibawa ke layar masuk.




Windows 10 akan menanyakan beberapa pertanyaan dasar tentang preferensi anda seperti seperti region, keyboard layout, pengaturan network, mengatur akun dan juga keamanannya, sebelum menyelesaikan instalasi dan membawa anda ke desktop Windows 10.




Setelah berhasil menginstall Windows 10 di PC anda, anda kemudian membaca apa yang harus dilakukan setelah menginstall Windows pada link yang sudah saya sertakan di awal artikel ini.


Jika anda tidak dapat menginstall Windows karena masalah partisi maka anda dapat membaca artikel saya tentang cara memperbaiki MBR (Master Boot Record) di Windows 10. Atau jika anda ingin mengin mengkonvert Legacy BIOS ke UEFI maka anda dapat membaca artikel saya tentang cara convert Legacy BIOS ke UEFI di Windows 10.


Sekian tutorial kali ini, semoga bermanfaat untuk anda. Jangan lupa tinggalkan komentar anda dibawah ini untuk berbagi pengalaman dalam mengikuti tutorial ini. Terimakasih dan GBU. BERSATU LAWAN COVID-19!!

Previous Post
Next Post

0 Post a Comment: